Gangguan tidur ketika masa kehamilan menjadi salah satu keluhan oleh bumil. Hal ini karena adanya perubahan kondisi fisik tubuh sehingga menyebabkan perasaan kurang nyaman. Untuk bisa mengatasinya, ibu bisa menerapkan beberapa posisi tidur yang baik untuk ibu hamil berikut ini.
Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil
Selama masa kehamilan, mungkin ada banyak perubahan yang akan Anda rasakan. Begitupun ketika sedang beristirahat. Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil juga ikut menjadi perhatian. Mulai dari memiringkan badan ke kiri atau tidur setengah bersandar ke dinding. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Tengkurap
Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil pertama adalah tengkurap. Anda bisa menerapkannya pada masa kehamilan trimester pertama karena masih aman. Posisi ini pun juga terbilang nyaman untuk kesehatan janin karena cairan ketuban dan dinding rahim pada usia tersebut akan melindungi janin dari resiko tekanan.
Selain itu, pada posisi tidur satu ini juga masih aman dari resiko terjepit sehingga Anda masih bisa tengkurap ketika sedang berbaring. Namun perlu diperhatikan bahwa posisi ini tidak lagi dianjurkan pada kehamilan sudah memasuki usia antara 2 hingga 3 bulan.
2. Telentang
Posisi tidur yang kerap menjadi pertanyaan bagi bumil adalah telentang. Apakah telentang termasuk ke dalam posisi tidur yang baik untuk ibu hamil? Sebenarnya boleh-boleh saja asalkan usia kehamilan Anda masih berada pada trimester pertama yakni antara 1 hingga 3 bulan.
Sementara itu, posisi telentang tidak dianjurkan ketika masa kehamilan sudah memasuki usia trimester kedua. Pasalnya justru berdampak buruk pada masalah kesehatan lain seperti nyeri punggung, wasir hingga gangguan pencernaan. Anda bisa membaca lebih lanjut tentang kendala ini pada kategori blog.
3. Miring ke Kiri
Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil selanjutnya adalah memiringkan badan ke kiri. Hal ini aman bagi bumil maupun janin. Pasalnya posisi seperti ini justru bermanfaat untuk melancarkan aliran darah ke plasenta sehingga kesehatan bayi di dalam kandungan tetap memperoleh asupan nutrisi secara cukup.
Tidur dengan memiringkan badan ke kiri juga menjadi anjuran pada saat kehamilan Anda sudah memasuki usia trimester ketiga. Hal ini akan mencegah tekanan berlebih di organ gincal dan hati karena berada di perut kanan. Jika masih belum terbiasa, maka bisa mengganti arah sesekali ke kanan.
4. Setengah Bersandar ke Dinding
Berikutnya, Anda bisa mencoba posisi tidur yang baik untuk ibu hamil dengan menyandarkan punggung ke dinding namun cukup ¾ saja. Cara seperti ini dapat dilakukan ke alas kasur atau bantal bertumpuk. Jadi sesuaikan saja dengan kenyamanan selama berbaring agar tetap nyenyak saat istiraha.
Anda juga perlu menggunakan beberapa bantal sebagai penopang kaki. Fungsinya adalah mencegah resiko edema terjadi pada bumil. Hal ini pun sudah termasuk ke dalam ilmu parenting sehingga sebagai calon ibu penting untuk memahaminya.
5. Posisi Tidur Tiga per Empat
Saat masa kehamilan sudah memasuki usia tua, maka anjuran posisi tidur yang baik untuk ibu hamil adalah menerapkan posisi tiga per empat. Anda bisa memiringkan tubuh ke arah kiri dan meletakkan salah satu kaki di atas bantal sementara kaki lainnya ada di bagian bawah bantal.
Posisi tiga per tempat seperti ini bertujuan untuk melancarkan peredaran darah di dalam tubuh. Selain itu juga mampu mengurangi nyeri otot dan sendi karena ibu hamil kerap kali mengeluhkannya setiap hari.
6. Tidur dengan Bantal Kehamilan
Untuk penunjang selama tidur, Anda bisa menggunakan bantal khusus kehamilan sehingga posisi tidur yang baik untuk ibu hamil menjadi lebih optimal. Bantal seperti ini akan memberikan dukungan bagi bumil di semua tempat istirahat sehingga berpengaruh baik pada pertumbuhan bayi.
Lain halnya dengan bantal pada umumnya, bantal seperti ini bisa memberikan rasa nyaman di bagian tubuh tertentu khususnya di bawah purut, antara dua kaki dan punggung. Pemakaian bantal khusus kehamilan mampu menyesuaikan bentuk tubuh ibu hamil selama tidur.
Sebagai bumil, bisa mengikuti beberapa anjuran posisi tidur yang baik untuk ibu hamil sesuai rekomendasi menurut nvintan di atas. Tetap jangan lupa memperhatikan asupan makanan sehari-hari karena akan berpengaruh pada kesehatan janin dan ibu.